Setiap manusia pasti pernah mengalami sakit karena kelelahan biasa atau pun sakit cukup berat yang harus di rawat di rumah sakit.Masaah betambah jika Bunda sakit di masa menyusui si kecil.Haruskah ibu menghentikan pemberian air susu ibu ( ASI ) karena khawatiran si kecil tertular?Atau tetap aman memberikan ASI meski bunda dalam keadaan tidak sehat.Berikut ulasannya.Bayi yang menyusui dari wanita yang tengah sakit bisa tertular penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus,bakteri,parasit dan jamur.Proses penularan bisa melalui udara,kontak kulit,dan juga melalui cairan tubuh termasuk ASI.Tetapi ja tidak jangan lupa,ASI mengandung antibodi yang dibutuhkan bayi sehingga menghindarinya tertular penyakit turunan seperti diabetes,hipertensi,dll.Jika ibu menderita sakit yang disebabkan virus,bakteri dan jamur,seperti flu,hepatitis,cacar air,TBC ibu masih bisa menyusui.Tetapi ibu harus menggunakannya masker mulut dan hidung untuk menghindarinya tertular.Urungkan niat untuk menciumnya.Bila menderita cacar air sebaiknya berikan saja ASI perah,apalagi kalau terdapat cacar di sekitar payudara dan areola.Bila ibu menderita penyakit kronis seperti diabetes,penyakit lupus dan hipertensi Bunda masih boleh menyusui sekaligus tetap mengonsumsi obat-obatan dari dokter aman untuk Bunda yang menyusui.Konsumsi obat-obatan tidak akan mengurangi produksi ASI,kecuali obat yang mengandung hormon estrogen seperti pil KB.Untuk lebih meyakinkan,konsultasikan saja pada dokter,minta penjelasan kandungan obat mana yang aman dan tidak untuk masa menyusui.Bila ternyata dokter menganjurkan menghentikan memberi ASI karena khawatir membahayakannya,pastikan si kecil mendapatkan asupan pengganti ASI sesuai usia dan kesiapan pencernaannya.Sebagai informasi penutup hampir semua jenis penyakit yang diderita tidak menghalangi pemberian ASI.Hanya ibu yang positif HIV dan HLTV ( Virus Human T-Cell Leukimia ) yang dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya.Dan yang paling penting,di saat kondisi mulai membaik lakukan pemijatan di payudara untuk meningkatkan produksi ASI yang sempat terhenti.